Puisi Anak Sekolah SD Kelas 5 dan 6 Menyentuh Hati Banget pelajar terbaik berikut ini memanglah sangat disarankan untuk disimak agar mendapat inspirasi dalam membuat karya puisi dari diri sendiri yang telah dirangkai dengan indahnya. Puisi tentang anak untuk guru tercinta, tentnag anak sholeh penuh makna, maupun tentang lingkungan sekitar dari SD, SMP, SMA sederajat. Kumpulan puisi anak TK yang tengah populer saat ini agar menjadi pelajaran yang berharga untuk dirinya dan para sahabat di kelas sekolahnya. Puisi anak dalam bentuk karangan sendiri sangat baik untuk dibuat dan ditujukan pada ibu dan ayah tercnta.
Sebagaimana yang telah diterangkan oleh para guru, puisi adalah susunan kalimat yang indah ketika dibaca di depan kelas secara bergantian. Dan di dalamnya terdapat banyak sekali pelajaran tentang berbagai hal, untuk dijadikan bekal buat masa depan nanti. Agar kehidupan menjadi lebih baik dan sukses dengan ilmu yang telah diterapkan dari puisi anak nasional tentang kehidupan tadi. Contoh puisi anak SD yang sangat bermanfaat untuk dipelajari dan didalami oleh mereka yang ingin belajar tentang puisi yang bijak untuk kehidupan mandiri.
Secara garis besarnya, puisi merupakan ungkapan dari isi hati yang tertuang dalam kalimat di atas kertas maupun dalam bentuk status fb bijak penuh makna dan mungkin akan dapat membuat semua yang membaca menjadi tersentuh karena keindahan dari susunan kata kata memanjakan perasaan yang sedang kalut. Puisi sering dijadikan lomba, entah itu tentang cinta romantis, tentang sahabat, tentang alam sekitar, dan banyak juga yang lain. Karena itulah puisi anak Islami yang juga tidak kalah baiknya, untuk menjadi panutan untuk anak tersayang dari orang tuanya.
Setiap pagi diriku yang telah siap menghadapi hari demi hati
Berseragam merah putih dengan tas berisikan buku
Semangat tk menuntut ilmu begitu terasa
Di kala mentari pagi dengan senyumnya
Untuk diriku dan para sahabatku
Langkahan yang kecil berderap mantap
Dengan riang serta canda tawa
Menuju medan tempat pembelajaran
Tidak ada sedikit rasa terganggu
Meskipun riuhnya kendaraan hilir mudik
Menemani langkahan kecil kami
Saat kulihat di sekeliling
Para pelajar cilik yang berseragam merah putih
Bercanda ria sambil menatap jauh ke ujung jalan
Sebuah sekolah jadilah tempat tumpuan harapan
Akan asa serta berbagai mimpi
Untuk sebuah cita-cita mulia seorang pelajar
Demi nusa bangsa dan negara
Melihat merekapun tak ada bedanya
Seperti halnya kami di sini
Yang tatapan jauh ke depan
Tak hanya di ujung jalan namun juga di ujung langit sana
Yang terdapat berbagai mimpi besar tuk meraih cita besar
Sebesar upaya dan kerja keras untuk ayah bunda
Serta tanah air dan juga ibu pertiwi tercinta
Kuambil sepucuklah origami berwarna merah
Kulihat sejenak lalu kuputuskan pada sudut tertentu
Untuk kubuat lekukan demi lekukan
Dengan berbagai sentuhan teknik dan seni
Yang telah bunda guru ajarkan
Perlahan mulailah kubentuk
Dan hampir menyerupai benda yang dimaksud
Alangkah bagusnya benda ini
Yang dapat dijadikan apa saja
Seperti pesawat terbang kertas ini
Andai saja segala tiruan dapat diubah jadi benda nyata
Akan aku ubah pesawat terbang kertas ini jadi benda aslinya
Namun sayang sekali tak ada hal seperti itu di dunia ini
Aku pun hanya bisa tuk memainkan pesawat kertas ini
Layaknya seorang pilot di dalam pesawat sungguhan
Menuju tempat yang ingin dituju
Saat ku berjalan pulang bersama para sahabat
Kupandangi alam sekitar sekolah
Sungguh elok untuk dipandang mata
Langit senja dengan kemerahan
Dihiasi awan kuning yang amatlah cantik
Dihiasi beberapa burung yang mau pulang ke sarang
Kucoba tuk menerawang ke arah yang lebih jauh
Kulihat beberapa gunung
Seolah ingin menelan bulat-bulat
Sang mentari itu
Hingga hanya tersisa hanya beberapa awan
Yang turut padam warnanya
Tak berhenti mata ini tuk memandang
Banyaknya orang hilir mudik ingin ke peristirahatan
Seakan tak ada yang peduli keindahan alam di sore ini
Seakan tak pernah mengerti akan kebahagiaan besar
Dari beberapa hal kecil di sekitarnya
Yang akan hilang dalam hitungan menit
Sebagaimana yang telah diterangkan oleh para guru, puisi adalah susunan kalimat yang indah ketika dibaca di depan kelas secara bergantian. Dan di dalamnya terdapat banyak sekali pelajaran tentang berbagai hal, untuk dijadikan bekal buat masa depan nanti. Agar kehidupan menjadi lebih baik dan sukses dengan ilmu yang telah diterapkan dari puisi anak nasional tentang kehidupan tadi. Contoh puisi anak SD yang sangat bermanfaat untuk dipelajari dan didalami oleh mereka yang ingin belajar tentang puisi yang bijak untuk kehidupan mandiri.
Secara garis besarnya, puisi merupakan ungkapan dari isi hati yang tertuang dalam kalimat di atas kertas maupun dalam bentuk status fb bijak penuh makna dan mungkin akan dapat membuat semua yang membaca menjadi tersentuh karena keindahan dari susunan kata kata memanjakan perasaan yang sedang kalut. Puisi sering dijadikan lomba, entah itu tentang cinta romantis, tentang sahabat, tentang alam sekitar, dan banyak juga yang lain. Karena itulah puisi anak Islami yang juga tidak kalah baiknya, untuk menjadi panutan untuk anak tersayang dari orang tuanya.
Puisi Anak Nasional
IMPIAN PELAJARSetiap pagi diriku yang telah siap menghadapi hari demi hati
Berseragam merah putih dengan tas berisikan buku
Semangat tk menuntut ilmu begitu terasa
Di kala mentari pagi dengan senyumnya
Untuk diriku dan para sahabatku
Langkahan yang kecil berderap mantap
Dengan riang serta canda tawa
Menuju medan tempat pembelajaran
Tidak ada sedikit rasa terganggu
Meskipun riuhnya kendaraan hilir mudik
Menemani langkahan kecil kami
Saat kulihat di sekeliling
Para pelajar cilik yang berseragam merah putih
Bercanda ria sambil menatap jauh ke ujung jalan
Sebuah sekolah jadilah tempat tumpuan harapan
Akan asa serta berbagai mimpi
Untuk sebuah cita-cita mulia seorang pelajar
Demi nusa bangsa dan negara
Melihat merekapun tak ada bedanya
Seperti halnya kami di sini
Yang tatapan jauh ke depan
Tak hanya di ujung jalan namun juga di ujung langit sana
Yang terdapat berbagai mimpi besar tuk meraih cita besar
Sebesar upaya dan kerja keras untuk ayah bunda
Serta tanah air dan juga ibu pertiwi tercinta
RIUH SEKALIPESAWAT KERTAS ITU
Riuh riuh riuh
Semua bocah berseragam ini
Yang duduknya dengan tenang
Di meja duduk belajar mereka
Para bocah ini seperti terbebas
Dari kurungan ibu tirinya
Para bocah ini sepert seekor keledai
Yang terbebas dari ikatan di lehernya
Riuh riuh riuh
Seketika saja kelas begitu riuh
Mendengar kabar bahwa ibunda guru
Tak bisa masuk mengajar seperti biasa
Riuh riuh riuh
Mendadak ruangan ini menjadi riuh
Setelah mendengar kabar dari seorang guru lain
Yang mengabarkan bahwa ibu guru sedang sakit
Ibu guru
Cepatlah sehat kembali
Agar dapat benahi kelakuan bocah berseragam
Dengan segala tingkah laku mereka
Ibunda guru
Cepatlah sehat kembali
Serta berada di ruangan yang riuh ini
Agar kembali dapat mengajar lagi
Kuambil sepucuklah origami berwarna merah
Kulihat sejenak lalu kuputuskan pada sudut tertentu
Untuk kubuat lekukan demi lekukan
Dengan berbagai sentuhan teknik dan seni
Yang telah bunda guru ajarkan
Perlahan mulailah kubentuk
Dan hampir menyerupai benda yang dimaksud
Alangkah bagusnya benda ini
Yang dapat dijadikan apa saja
Seperti pesawat terbang kertas ini
Andai saja segala tiruan dapat diubah jadi benda nyata
Akan aku ubah pesawat terbang kertas ini jadi benda aslinya
Namun sayang sekali tak ada hal seperti itu di dunia ini
Aku pun hanya bisa tuk memainkan pesawat kertas ini
Layaknya seorang pilot di dalam pesawat sungguhan
Menuju tempat yang ingin dituju
PETANI TUASENJA SEPULANG DARI SEKOLAH
Tubuhmu liat bak hitam legam
Hanya terlihat seberkas guratan putih dipunggunggmu
Kurasa itu merupakan bagian kulitmu
Yang selalu terkena sinar mentari siang
Kaupun bertelanjang dada membelah bumi
Bersusah payah dengan bercucuran keringat
Berharap sang alam menumbuhkan tanaman
Dengan segala bentuk jerih payah yang telah kau lakukan
Oh petani,
Punggungmu yang kini tak lagi lurus
Seperti dahulu kala ketika dirimu masih muda
Ketika badanmu segar bugar sepanjang waktu
Dan ketika raga tak lebih cepat lelah seperti sekarang ini
Oh petani
Kau adalah tulang punggung keluarga
Tanpa dirimu dengan apa kebutuhan setiap hari terpenuhi
Tanpamu habislah apa yang dipunya
Hanya tuk sekedar mencari makan
Oh petani,
Semua jasamu sungguh teramat besar
Namun nasibmu kini tak sebesar pengorbananmu
Aku berdoa agar kelak Tuhan
Akan memberi makna sejahtera dalam sisa hidupmu
Saat ku berjalan pulang bersama para sahabat
Kupandangi alam sekitar sekolah
Sungguh elok untuk dipandang mata
Langit senja dengan kemerahan
Dihiasi awan kuning yang amatlah cantik
Dihiasi beberapa burung yang mau pulang ke sarang
Kucoba tuk menerawang ke arah yang lebih jauh
Kulihat beberapa gunung
Seolah ingin menelan bulat-bulat
Sang mentari itu
Hingga hanya tersisa hanya beberapa awan
Yang turut padam warnanya
Tak berhenti mata ini tuk memandang
Banyaknya orang hilir mudik ingin ke peristirahatan
Seakan tak ada yang peduli keindahan alam di sore ini
Seakan tak pernah mengerti akan kebahagiaan besar
Dari beberapa hal kecil di sekitarnya
Yang akan hilang dalam hitungan menit
ULANGAN HARIAN KEMARINDemikianlah beberapa puisi anak sekolah nasional paling baik untuk dijadikan sebagai inspirasi dalam mengerjakan tugas, namun dapat juga membuat puisi sendiri yang lebih bagus tentunya. Seperti halnya para tokoh dunia yang membuat puisi dengan hasil dari karyanya sendiri. Meskipun begitu, ada baiknya terlebih dahulu untuk mempelajari ilmu tentang membacar puisi yang baik. Semoga bermanfaat dan simaklah juga artikel yang lain.
Ulangan harian telah tiba
Di saat semua persiapan dirasa masih kurang
Belum cukuplah membaca buku
Belum cukuplah mengulas materi
Belum cukuplah latihan soal itu
Namun kau tetap datang pada sekarang ini
Ulangan harian
Tak bisakah kau itu datangnya esok saja
Ketika aku dan para temanku telah banyak membaca
Ketika aku dan para temanku telah banyak mengulas materi
Ketika aku dan para temanku telah banyak mengerjakan latihan soal
Ulangan harian
Sungguhlah kau tak berbelas kasihan
Kau tetap datang tanpa mengerti apa yang kami rasakan
Ibu guru hanyalah tersenyum tipis
Melihat kami yang kaget tentang sesuatu yang disebut
Ulangan harian